Posted by : Unknown Selasa, 24 Maret 2015

AIR TERJUN WATU KONO


         Inilah air terjun terbaru yang baru saja ditemukan dan sampai sekarang air terjun ini masih di sembunyikan aksesnya. Air terjun ini ditemukan pada tahun 2014 berdasarkan informasi dari salah seorang pencari rotan. Perlu diketahui ketinggian air terjun ini sekitar 80 meter. Akhirnya Mas Supeno melakukan ekspedisi untuk menemukan  letak air terjun ini dan sekaligus mencari rute nya.
Mas Supeno
          Ternyata air terjun ini letaknya jauh sekali masuk ke dalam hutan. Pada ekspedisi kedua saya berkesempatan untuk menjelajahi kembali air terjun ini. Dengan berangkat pagi – pagi sekali saya bersama rombongan 6 orang berangkat kembali untuk mencari akses menuju ke air terjun ini
Rute yang kami tempuh ternyata tidak begitu mudah karena kami harus melewati lebatnya alang – alang, menyeberangi sungai ( munkin bisa dikatakan puluhan kali menyeberang ) , melewati batuan yang cukup besar bahkan kami terpaksa naik dan turun  tebing kadang menggunakan rotan liar yang masih banyak tumbuh di hutan.




             Selama perjalanan kita bisa menemukan banyak keanekaragaman hayati. Bahkan ada tanaman yang cukup unik dan langka. antara lain edelweis, pisang suci, anggur hutan bahkan banyak ditemukan tanaman beracun yang daunnya jika kena kulit manusia bisa menyebabkan gatal yang sangat luar biasa bahkan sampai luka.
Pisang Suci

Anggur Hutan

Tanaman Beracun

Edelweis

         Selama perjalanan menuju air terjun yang oleh Mas Supeno diberi nama Air Terjun Watu Kono kita bisa menemukan 3 air terjun lain dengan ketinggian sekitar 30 – 40 meter. Air terjun itu hanya akan mengalirkan airnya ketika musim Hujan tetapi jika musim kemarau maka air yang mengalir cuma sedikit. 


           Berdasarkan info dari Mas Supeno pada ekspedisi pertama mas Supeno juga menemukan sebuah makam yang kuno di hutan. Sepertinya bekas dari makam orang jaman dahulu karena makam itu sudah ada cungkupnya tetapi saat ini sudah benar – benar tidak terawat. Hebatnya rumput tidak bisa mendekati makam itu dan hanya mengitari aja. Sayangnya foto tentang makam itu hanya ditunjukkan oleh mas Supeno tanpa pernah mau diberikan file nya dengan harapan kita tidak mengusik makam itu. Sepanjang perjalanan kita bisa menemukan banyak stalakmit yang terbuat dari tanah dan dibentuk alami oleh air hujan. Subhanallah.
 
             Setelah berjalan sekitar 1,5 jam maka kita akan bisa melihat air terjun dengan ketinggian 80 meter. Karena begitu tingginya air terjun ini sehingga jika ingin memfoto secara lengkap air terjun ini maka harus diambil dari jarak yang cukup jauh. Ada keunikan dari air terjun ini yaitu aliran air terjun ini akan mengejar siapapun yang mandi di bawahnya asal masih berada dalam lingkaran air nya. Jadi berapa kalipun kita pindah tempat disitulah kita pasti akan diguyur oleh air itu. Tepat di bawah air terjun itu ada sebuah batang kayu yang cukup besar dan panjang sehingga kita bisa gunakan duduk sambil menikmati pemandangan. Berhubung pada waktu itu musim kemarau jadi aliran air nya juga agak kecil. Di dekat air terjun ini juga terdapat goa tetapi butuh nyali untuk bisa mendaki karena curam. Luas gua mungkin sekitar 2 x 3 meter.




Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © wisata lumajang - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -