Posted by : Unknown Jumat, 03 April 2015

PEMANDIAN SELOKAMBANG



Legenda Selokambang
Pemandian Selokambang ternyata memiliki cerita tersendiri yang menjadi legenda bagi masyarakat Lumajang, karena keberadaan obyek wisata primadona tersebut tidak lepas dari sejarah keemasan Majapahit.

"Pada zaman dahulu, di daerah setempat diperintah oleh Adipati Arya Wiraja yang mendapat hadiah dari Kerajaan Majapahit karena jasa-jasanya," tutur Hendro sambil menunjukkan buku sejarah Selokambang. 

Adipati Arya Wiraja memiliki putra sebagai ahli warisnya bernama Empu Nambi, namun kekacauan yang terjadi pada saat itu yakni pemberontakan yang dilakukan Nambi.

Pemberontakan tersebut hampir menghancurkan kerajaan Majapahit, namun dapat dihentikan oleh pasukan Gajah Mada itu membuat Nambi beserta keluarganya tewas.

Salah seorang bawahan Empu Nambi yang bernama Demang Ploso berusaha menyelamatkan harta kekayaan Nambi dan membawanya ke suatu tempat ke sebuah batu sebesar kerbau di tepi danau, dan berencana menyembunyikan harta kekayaan Nambi di bawah batu besar tersebut.

Demang tidak berhasil memindahkan batu besar itu, sehingga ia meminta bantuan Empu Teposono yang dikenal sakti untuk memindahkan atau menggeser batu tersebut.

Empu Teposono akhirnya berhasil menggeser batu tersebut hingga ke tengah danau, bahkan batu sebesar kerbau itu terapung di sana. Masyarakat sekitar memberi nama batu tersebut "selo kambang" yang artinya batu terapung.

"Seiring dengan perjalanan waktu yang cukup lama, batu yang terapung di tengah danau perlahan-lahan terkikis air dan tidak berbekas sama sekali hingga kini. Namun warga tetap melestarikan danau itu dengan nama Selokambang," paparnya.

Ia mengatakan, masyarakat Lumajang masih mengingat legenda Selokambang dengan baik karena cerita itu disampaikan secara turun temurun dan menjadi legenda tersendiri bagi warga "Kota Pisang" ini.


AKSES KE SELOKAMBANG

      Dari lampu merah perempatan pasar klojen silahkan ambil arah menuju Senduro ( arah barat ). Ikuti jalur tersebut dan sekitar 5 km dari perempatan itu ada pertigaan ke kanan. Ada gapura dan petunjuk masuk pemandian Selokambang. Disitu kita belok kanan dan ikuti jalur tersebut kurang lebih 500 meter maka kita akan sampai di loket masuk pemandian selokambang. Di selokambang ada 2 kolam yaitu kolam utama untuk dewasa dengan luas 1000 meter persegi dan kolam untuk anak - anak. Sumber mata air ini masih sangat alami dan dingin sekali sehingga masyarakat mempercayai untuk menyembuhnkan penyakit asma, gatal - gatal.
       Jika kita kurang bisa berenang maka disedikan pelampung berupa ban dengan harga sewa sekitar 5000 per ban. Jika lapar banyak disediakan saung ( rumah makan ) yang berdiri di aliran sungai.
Puas kita berenang dan mengisi perut maka kita bisa memanjakan mata dan pikiran dengan jalan - jalan. Disini juga terdapat bangkai pesawat terbang pasca kemerdekaan yang pernah jatuh di sekitar selokambang.

Kita pun juga bisa menikmati pemandanan alam dengan naik wahana bebek dayung. 
Jadi tidak pernah rugi untuk mendatangi selokambang.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © wisata lumajang - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -